Ulap-Ulap Rarajahan Sruti Aksra Suci

  https://helaibuku.blogspot.com/ Om Swastystu Umat sedharma yang berbahagia. Pada kesempatan ini helaibuku petikkan beberapa contoh Ulap-ulap atau Rarajahan Sruti Aksara suci sebagai berikut: Dipetik dari buku Ulap-Ulap Sruti Aksara Suci karipta olih Jro Mangku Pulasari. Agar lebih jelasnya sahabat helaibuku bisa membeli bukunya untuk melengkapi koleksi perpustakaannya. Agar lebih mudah mengenali,sampul bukunya seperti di bawah ini:

Pura Kahyangan Jagat Pura Padharman dan Pura Dadya di Pura Besakih

helaibuku.blogspot.com/ Sahabat Helai Buku pada kesempatan ini Helai Buku akan petikkan untuk sahabat mengenai Pura Kahyangan Jagat Pura Padharman dan Pura Dadya di Pura Besakih. Dalam Buku Upadesa yang dikeluarkan oleh Parisadha Hindu Dharma Pusat disebutkan bahwa Kahyangan jagat ialah Pura-pura Kahyangan Agung yang terletak di 8 (delapan) penjuru mata angin,yaitu:

1. Pura Lempuyang, atau lazim disebut Pura Lempuyang Luhur  adalah tempat memuja Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa) dalam perwujudannya sebagai Iswara. Pura ini terletak di ujung Timur pulau Bali,di puncak Bukit Bisbis,wilayah kecamatan Abang,kab. Karangasem,Bali.

2. Pura Andakasa, adalah tempat memuja Tuhan dalam perwujudannya sebagai Brahma. Terletak disebelah Selatan pulau Bali,yaitu di Bukit Andakasa,kecamatan Manggis,kab.Karangasem,Bali.

3. Pura Batukaru, adalah tempat memuja Tuhan dalam perwujudannya sebagai Mahadewa,terletak disebelah Barat pulau Bali. Yaitu di Gunung Batukaru,kecamatan Penebel,kab.Tabanan,Bali.

4. Pura Batur yang juga mempunyai fungsi sebagai Pura Hulun Danu, tempat memuja Tuhan dalam perwujudannya sebagai Wisnu. Terletak disebelah Utara pulau Bali,yaitu di Desa Batur,kecamatan Kintamani,kab.Bangli. Sedangkan Pura Hulun Danu terletak diwilayah Desa Songan,kecamatan Kintamani,kab.Bangli,Bali.

5. Pura Gowa Lawah, adalah tempat memuja Tuhan dalam perwujudannya sebagai Maheswara. Terletak di Tenggara pulau Bali,yaitu diwilayah kecamatan Dawan,kab.Klungkung,Bali.

6. Pura Ulu Watu, tempat memuja Tuhan dalam perwujudannya sebagai Rudra. Terletak di Barat Daya pulau Bali,yaitu diwilayah kecamatan Kuta,kab.Badung,Bali.

7. Pura Pangelengan  yang lazim disebut juga sebagai Pura Gunung Mangu,adalah tempat memuja Tuhan dalam perwujudannya sebagai Sangkara. Terletak di Barat Laut pulau Bali,yaitu di Gunung Mangu,perbatasan kabupaten Buleleng dengan kabupaten Tabanan.

8. Pura Besakih adalah tempat memuja Tuhan dalam perwujudannya sebagai Sambu. Terletak di Timur laut pulau Bali,tepatnya di desa Besakih,kecamatan Rendang,kabupaten Karangasem,Bali. Disamping sebagai kahyangan tempat memuja Sambu,Pura Besakih juga merupakan Kahyangan atau Pura Pusat dari semua Pura atau Kahyangan Agung atau Kahyangan Jagat di Bali.

Ke-delapan pura yang ada di delapan penjuru mata angin itu disimbulkan dengan Padma Astadala,yang berfungsi sebagai Pralambang untuk menjaga keseimbangan alam semesta ini. Sedangkan Para Dewa atau Bhatara Bhatari yang berstana di delapan penjuru mata angin tersebut adalah perwujudan (personifikasi) Ida Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa). Kedelapan Dewa tersebut disebut dengan  AstaAiswarya

Jika dihitung-hitung maka jumlah pura itu adalah 9 (sembilan) buah,yang terletak di sembilan arah mata angin. Karena Pura Besakih mempunyai dua fungsi,yaitu Ttempat Sambu dan tempat Siwa di tengah sebagai pusatnya.

Dari kedelapan pura itu,ada tiga pura atau kahyangan yang berfungsi sebagai Kahyangan Tiga yang disebut Kahyangan Tiga Jagat. Adapun ketiga pura tersebut yaitu:

  1. Pura Batur sebagai tempat memuja  Wisnu.
  2. Pura Andakasa  sebagai tempat memuja  Brahma.
  3. Pura Besakih sebagai tempat memuja Siwa.

Dengan demikian dari 9 (sembilan) pura tersebut,dikurangi 3 (tiga),maka ada 6 (enam) pura lagi yang tersisa. Ke-enam pura tersebut disebut dengan Sad Kahyangan

Jadi Yang Disebut Sad Kahyangan Yaitu:

  1. Pura Lempuyang tempat memuja Iswara letaknya di Timur.
  2. Pura Gowa Lawah tempat Maheswara letaknya di Tenggara.
  3. Pura Ulu Watu tempat memuja Rudra letaknya di Barat Daya.
  4. Pura Batukaru tempat memuja Mahadewa letaknya di Barat.
  5. Pura Bukit Pangelengan atau Gunung Mangu tempat memuja Sangkara letaknya di Barat Laut.
  6. Pura Besakih tempat memuja Sambu letaknya di Timur Laut.

 

Pura Padarman di Komplek Pura Besakih

Pura Padharman

Pura padharman walaupun berada di dalam komplek Pura Besakih,tetapi bukan merupakan pura kahyangan jagat (pura umum),tetapi bersifat pura khusus bagi keturunan atau warga-warga tertentu. Adapun pura yang tergolong sebagai pura padharman di komplek Pura Besakih antara lain:

1. Pura Ratu Pasek

Pura ini adalah salah satu dari Catur Parhyangan. Letaknya disebelah timur  Pura Panataran Agung. Pura atau kahyangan ini adalah salah satu panyungsungan pusat Maha Gotra Pasek Sanak Sapta Rsi,yang lebih dikenal dengan sebutan Warga Pasek. Pura ini juga merupakan panyungsungan pusat dari  keturunan Mpu  Kamareka atau yang lebih dikenal dengan sebutan Keluarga Kayu Selem. Piodalannya jatuh pada hari Purnamaning sasih Kawolu. Dalam pura ini terdapat beberapa buah bangunan suci atau palinggih seperti:

  • A. Meru tumpang  ( tingkat ) 7 adalah sebagai parhyangan Mpu Semeru.
  • B. Meru tumpang 3 sebagai pasimpangan Mpu Gnijaya yang parhyangan beliau adalah di Pura Lempuyang Madya.

2. Pura Ratu Pande

Pura ini terletak disebelah barat Pura Panataran Agung.  Pura atau kahyangan ini merupakan salah satu panyungsungan pusat  Warga Pande, yang sekarang terhimpun dalam Kesatuan Mahasemaya Warga Pande. Piodalan di pura ini jatuh pada hari Saniscara Kliwon ,wara Landep atau yang lebih dikenal dengan tumpek landep.

Dalam pura ini terdapat palinggih meru tumpang 3 sebagai parhyangan Mpu Saguna.

3. Pura Ratu Sagening

Pura ini letaknya disebelah Selatan Pura Ratu Pasek. Pura ini merupakan pasimpangan dari Pura Sagening yang ada di komplek Pura Besakih. Piodalan di pura ini jatuh pada Purnama sasih Kanem.

4. Pura Ratu Panyarikan

Pura ini terletak disebelah Timur Pura Panataran agung. Bangunan pura ini terletak di dalam pekarangan Pura Padharman Dalem. Pura atau kahyangan ini adalah Pura Padharman Puri Blahbatuh dan keturunannya atau warganya. Kahyangan ini terdapat beberapa palinggih diantaranya sebagai bangunan pokok adalah Meru tumpang 5 sebagai parhyangan Ratu Panyarikan.

Keempat pura di atas inilah yang disebut dengan  Catur Warga/catur lawa.  Disamping kedudukannya sebagai pura padharman,keempat pura ini juga mempunyai  fungsi khusus bila dibandingkan pura padharman lainnya. Misalnya bila di Pura Panataran Agung Besakih diadakan pujawali,maka keempat padharman tersebut juga ikut diaci atau diadakan pujawali. Bila Bhatara di Pura Panataran Besakih akan melasti atau akan kapeselang, maka Bhatara Catur Warga beserta Pralingganya mesti terlebih dahulu tedun (turun), kemudian diikuti oleh Bhatara atau Pralingga-pralingga pura umum,baru kemudian diikuti oleh  Bhatara dan Pralingga-pralingga dari padharman yang lain. Jika di Pura panataran Agung Besakih akan diadakan pujawali,terlebih dahulu diadakan upacara  matur piuning (permakluman) di pura atau kahyangan Catur Warga. Berturut-turut mulai dari Kahyang ratu Pasek,Kahyangan Ratu Pande,Kahyangan Ratu Panyarikan,dan Kahyangan Ratu Sagening.

5. Pura Padharman Dalem

Pura ini terletak di sebelah Timur Pura Panataran agung Besakih. Pura ini adalah panyungsungan Dalem Adipati Samprangan Sri Kresna Kapakisan,dari dinasti kerajaan Samprangan Gelgel.  Dalam pura ini terdapat 5 buah bangunan suci pokok yaitu:

A. Meru tumpang 11 sebagai Parhyangan dari Sri Kresna Kapakisan atau sering disebut Dalem Samprangan atau Dalem Ketut sebagai seorang pejabat pertama dari wilwatikta (Majapahit) yang berkuasa di Bali dimulai dari Isaka 1272 atau tahun 1350 Masehi.

B. Meru tumpang 9 adalah Parhyangan Sri Semara Kapakisan yang sering disebut dengan Dalem Ketut Ngulesir  atau diberi julukan Dalem Babotoh yaitu Dalem Gelgel yang mulai memerintah pada Isaka 1302 atau tahun 1380 Masehi.

C. Meru tumpang 7 adalah Parhyangan dari Sri Watur Enggong  adalah Dalem Gelgel yang paling sukses dalam pemerintahan di Bali. Pada saat inilah kerajaan Gelgel mempunyai wilayah sampai keluar Pulau Bali,yaitu: Bugis,Sumbawa,Lombok dan Blambangan.

D. Meru tumpang  5 adalah Parhyangan Sri Sagening  yaitu Dalem Gelgel ketiga setelah Sri Semara Kapakisan.

E. Meru tumpang  3 adalah Parhyangan Sri Dimade atau Dalem Dimade yaitu dalem terakhir Kerajaan Gelgel.

Piodalan di pura ini jatuh pada hari Saniscara Kliwon ,wara Wayang,atau lebih dikenal dengan Tumpek Wayang

6. Pura Padharman Arya Apityeh

Terletak disebelah Timur Padharman Dalem. Pura Padharman Apityeh ini panyungsungnya kebanyakan berasal dari Apityeh kecamatan Manggis Karangasem,dan daerah Bali lainnya. Bangunan sucinya atau palinggih pokok dalam pura ini adalah meru tumpang 5. Piodalannya jatuh pada hari Purnama sasih Kapat.

7. Pura Padharman Kyayi Telabah

Terletak disebelah Timur Pura panataran agung Besakih dan berdekatan dengan Padharman Bhujangga Waisnawa. Pura ini adalah sebagai Parhyangan atau Panyungsungan dari  Kyayi Telabah . Pratisentananya  (keturunannya) kebanyakan berasal dari desa Duda kecamatan Selat Karangasem,dan daerah Bali lainnya. Palinggih pokoknya adalah meru tumpang (tingkat )  5. Piodalannya jatuh pada hari purnama sasih Katiga yang pujawalinya disebut ngusaba.

8. Pura Padharman Sira Bhujangga

Terletak di Timur Laut Pura Panataran Agung Besakih,berdekatan dengan Padharman Kyayi Sukahet. Pura ini adalah Panyungsungan atau Parhyangan Bhatara Sakti Bhujangga. Panyungsung pura ini yang merupakan pratisentana Bhatara Sakti Bhujangga atau disebut juga Warga Bhujangga Wisnawa,kebanyakan berasal dari Denpasar,dan dan daerah Bali lainnya . Palinggih pokok di pura ini adalah meru tumpang  5 . Dan piodalannya jatuh pada hari Saniscara Kliwon ,wara Krulut atau lumbrah disebut Tumpek Krulut.

9. Pura Padharman Kyayi Sukahet

Letaknya berdekatan dengan Padharman  Warga Bhujangga Wisnawa. Dalam Pura ini terdapat bangunan suci meru tumpang  5 sebagai Parhyangan Kyayi Sukahet,atau sering disebut dengan Wang Bang Sukahet , warganya kebanyakan dari Desa Sukahet,kecamatan Sidemen Karangasem,dan daerah Bali lainnya. Piodalannya jatuh pada hari Purnama sasih Kapat.

10. Pura Padharman  Dalem Sukawati

Terletak disebelah Timur Pura Panataran Agung Besakih. Dalam pura ini terdapat beberapa bangunan suci ,dan palinggih pokoknya adalah meru tumpang 7 sebagai Parhyangan dari I Dewa Agung Anom Sirikan dengan abhiseka Dalem Sukawati. Pura ini merupakan panyungsungan pratisentana atau katurunan beliau yaitu Puri Sukawati,Singapadu,Ubud,Peliatan,Tegalalang,Padunungan Bangli dan lain-lainnya. Piodalan di pura ini jatuhnya pada hari Saniscara Kliwon,wara Wayang atau Tumpek Wayang.

11. Pura Padharman Mengwi

Pura ini terletak disebelah timur Pura Panataran Agung Besakih. Pura ini sering disebut Padharman I Gusti Ngurah Mengwi (Kapakisan). Palinggih pokoknya adalah meru tumpang 7 merupakan Parhyangan dari Bhatara Sakti Blambangan atau sering disebut  Bhatara Nararya Kapakisan. Panyungsungnya adalah keturunan atau pratisentana dari Nararya Kapakisan  atau Arya Kapakisan,antara lain: Puri Mengwi,Karangasem,Negara,Keramas dan lain-lainnya. Piodalannya jatuh pada hari Saniscara Kliwon ,wara Wayang atau sering disebut dengan Tumpek Wayang.

12. Pura Padharman Kaba-Kaba

Letaknya berdekatan dengan Padharman Mengwi atau terletak disebelah timur Pura Panataran Agung Besakih. Didalam pura ini terdapat palinggih meru tumpang ( tingkat ) 5 sebagai Parhyangan leluhur dari Arya Belog  atau  sering disebut  Arya Tan Wikan, yang juga disebut Padharman I Gusti Ngurah Patandakan. Panyungsungnya  terutama dari Puri Kaba-kaba dan daerah lain di Bali. Piodalannya jatuh pada hari Saniscara Kliwon , wara Wayang atau Tumpek Wayang.

13. Pura Padharman Arya Kenceng

Pura atau Kahyangan ini juga disebut Padharman I Gusti Ngurah Kenceng. Letaknya disebelah Timur Pura panataran agung Besakih dan bersebelahan dengan Padharman Warga Bhujangga wisnawa.  Pura atau Kahyangan ini merupakan panyungsungan keturunan Arya Kenceng atau I Gusti Ngurah Kenceng yang tersebar dibeberapa tempat di Pulau Bali dengan berbagai titel dan gelar. Bangunan Suci atau Palinggih pokoknya  adalah meru  tumpang (tingkat ) 7 sebagai Parhyangan dari I Gusti Ngurah Kenceng.

14. Pura Padharman Dalem Bakas

Letaknya disebelah timur dari Padharman Dalem Sukawati. Pura ini adalah panyungsungan dari keturunan Dalem Bakas yaitu dari Desa Bakas,kecamatan Banjarangkan Kelungkung, Warga Pungakan dari Desa Bangbang ,kecamatan Temuku Bangli.  Padharman ini merupakan panyungsungan keturunan Tirta Arum. Piodalannya jatuh pada hari Saniscara Kliwon (Tumpek Wayang).

15. Pura Padharman I Gusti Ngurah Sidemen

Terletak disebelah Utara dari Pura Panataran Agung Besakih. Padharman ini merupakan Parhyangan dari Danghyang Manik  Angkeran. Panyungsungnya adalah keturunan dari Danghyang Manik Angkeran yang sekarang lazim disebut  Arya Wang Bang Pinatih dan Sidemen atau ada juga yang menggunakan gelar atau titel lain.

16. Pura Padharman Kubon Tubuh

Pura padharman ini merupakan panyungsungan dari  keturunan Arya Kuta Waringin atau Kubon Tubuh yang sekarang memiliki gelar atau titel yang berbeda-beda. Pura ini terletak disebelah Timur dari Pura Panataran agung Besakih dan berdekatan dengan Padharman Dalem Bakas.

17. Pura Padharman I Gusti Dauh Panulisan

Panyungsung  padharman ini adalah keturunan dari  I Gusti Dauh Panulisan yang dikenal dengan sebutan Arya Dauh. Letaknya disebelah Timur Laut dari Pura Panataran Agung Besakih dan berdekatan dengan Padharman Bhujangga Wisnawa.

 

Pura Dadya di Komplek Pura Besakih

Dari buku Pura Kawitan/Padharman dan Panyungsungan Jagat,oleh Ktut Soebandi         

isamping Pura Kahyangan Umum dan Pura Padharman,di komplek Pura Besakih juga terdapat 9 buah pura yang berstatus sebagai pura keluarga atau Pura Dadya. Adapun pura tersebut yaitu:

A. Pura Dadya Pasek Tangkas

Pura ini terletak disebelah Barat Laut Pura Panataran Agung Besakih.

B. Pura Dadya Pasek

Diareal pura ini terdapat dua buah pura atau dua buah Kahyangan Dadya Pasek yang masing-masing terletak:

Sebuah terletak disebelah Selatan pura atau kahyanga Dadya Pasek Tangkas.

Sebuah lagi terletak disebelah Tenggara dari Pura atau Kahyangan Ratu Pasek.

C. Pura Dadya Pasek Kayuselem

Terdapat 3 (tiga) buah pura atau Kahyangan dadya Pasek Kayuselem yaitu:

Sebuah terletak disebelah Barat Daya Pura Panataran Agung Besakih .

Sebuah terletak disebelah Selatan Pura Panataran Agung Besakih.

Dan sebuah lagi terletak disebelah Pura Dadya Pasek Pageh.

D. Pura Dadya Pasek Pageh

Pura ini terletak disebelah Selatan Pura Panataran Agung Besakih,dan disebelah Utara Pura Dadya Pasek Kayuselem.

E. Pura Dadya Pasek Patuh

Pura ini terletak disebelah Tenggara Pura Dadya Pasek dan terletak disebelah  Timur Pura Dadya Dukuh Sedahanning.

F. Pura dadya Dukuh Sedahanningpura 

ini terletak disebelah Selatan Pura Ratu Pasek dan terletak disebelah Barat Pura Dadya Pasek Patuh.


Bangunan pura yang ada di area atau sekitar  Pura Besakih dapat digolongkan lagi menjadi:

A. Pura Panyungsungan jagat atau Kahyangan Jagat berjumlah 20 buah dengan berbagai bentuk,fungsi dan setatusnya. Sudah termasuk Pura Penataran Agung.

B. Pura Kawitan atau Padharman berjumlah kurang lebih 17 buah

C. Pura Dadya berjumlah 9 buah yang merupakan pura atau penyungsungan dari warga (kelompok  keturunan ) yang ada di Desa Besakih.

 

Dari buku Pura Kawitan/Padharman dan Panyungsungan Jagat,oleh Ktut Soebandi

Komentar